Sayap-sayap patah ( puisi kahlil gibran)


Apabila cinta memanggilmu,,ikutilah dia walau jalannya
berliku-liku.
dan apabila sayapnya merangkummu pasrahlah serta
menyerah,walau pedang tersembunyi di sela sayap itu
melukaimu..
Kuhancurkan tulang-tulangku,tetapi aku tidak
membuangnya sampai aku mendengar suara cinta
memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk
berpetualang.
Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui
mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan di
pisahkan diujung bumi, namun jiwa ada ditangan cinta
terus hidup sampai kematian datang dan menyeret
mereka kepada tuhan.
Jangan menangis kekasihku, janganlah menangis dan
berbahagialah, karena kita di ikat bersama dalam
cinta ,hanya cinta yang indah kita dapat bertahan
terhadap derita kemiskinan,pahitnya kesedihan,dan
duka perpisahan.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata
yang tak sempat dikatakan kayu kepada api yang
menjadikannya abu,
aku ingin mencintaimu dengan sederhana,seperti isyarat
yang dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikanya
tiada.
Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau dalam
kehidupan ini,pastilah cinta akan menyatukan kita dalam
kehidupan yang akan datang.
Apa yang telah kucintai laksana anak kini tak henti-
hentinya aku mencintai, dan apa yang ku cintai kini,
akan ku cintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah
semua yang dapat kucapai, dan tak akan ada yang akan
mencabut diriku dari padanya.
Kemarin aku sendirian disini kekasih, dan kesendirianku
sebengis kematian. Kemarin diriku adalah sepatah kata
yang tak bersuara,didalam pikiran malam. Hari ini aku
menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan
diatas lidah hari.dan ini berlangsung dalam semenit dari
sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah
kata , sebuah desakan dan sekecup ciuman.
Wahai langit tanyakan padanya,
mengapa dia menciptakan sekeping hati ini ,begitu rapuh
dan mudah terluka.saat dihadapkan dengan duri-duri
cinta.
begitu kuat dan kokoh, saat berselimut cinta dan asa.
mengapa dia menciptakan rasa syang dan rindu didalam
hati ini,mengisi kekosongan didalamnya
menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih,
menimbulkan segudang tanya,menghimpun berjuta
asa,memberikan semangat, juga meninggalkan
kepedihan yang tak terkira.
mengapa dia menciptakan kegelisahan dalam relung
jiwa, menghimpit bayangan, tak berdaya melawan
gejolak yang menerpa.
wahai ilalang, pernahkah kau merasakan rasa yang
begitu menyiksa ini,? Mengapa kau hanya diam. Katakan
padaku sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati
ini,sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali.
Desiran angin membuat berisik dirimu,seolah ada
sesuatu yang kau ucapkan padaku, aku tak tau apa
maksudmu,hanya menduga.
bisikan mu mengatakan ada seseorang dibalik bukit sana
menunggumu dengan setia,menghargai apa arti
cinta.hati yang terjatuh dan terluka, merobek malam
menoreh seribu duka, kukepakan sayap-sayap patah ku
mengikuti hembusan angin yang berlalu menancapkan
rindu disudut hati yang beku, dia retak hancur bagai
serpihan cermin,, berserakan sebelum hilang diterpa
angin.
sambil terduduk lemah ku coba kembali mengais sisa
hati bercampur baur dengan debu, ingin ku rengkuh ku
gapai kepingan hati hanya bayangan yang kudapat.
ia menghilang saat matahari turun dari peraduannya, tak
sanggup ku kepakan kembali sayap ini ia telah patah
tertusuk duri-duri yang tajam, hanya bisa
meratap,,meringis,, mencoba menggapai sebuah
pegangan.

Penulis : ADRplus ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Sayap-sayap patah ( puisi kahlil gibran) ini dipublish oleh ADRplus pada hari 13.11.13. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Sayap-sayap patah ( puisi kahlil gibran)
 

0 comments:

Post a Comment